Jumat, 24 Mei 2013

Perusahaan Jerman Rekrut Karyawan Autis


Perusahaan Jerman Rekrut Karyawan Autis karena.....

Saat beranjak dewasa, penyandang autisme seringkali kesulitan menemukan pekerjaan. Tak banyak memang perusahaan yang mau mempekerjakan mereka. Berbeda dengan sebuah sebuah perusahaan software asal Jerman yang justru memburu karyawan dengan autisme.

Perusahaan tersebut bukan sekedar perusahaan kroco, tapi sudah terkenal memiliki banyak cabang, yaitu SAP. Dengan karyawan yang berjumlah total 65.000 orang di seluruh dunia, SAP ingin mempekerjakan penyandang autisme sebagai penguji perangkat lunak, programmer dan spesialis data quality assurance.

Perusahaan ini melihat potensi dan bakat yang unik pada penyandang autis dibanding orang kebanyakan. Dengan menggandeng perusahaan perekrut tenaga kerja asal Denmark bernama Specialisterne, SAP berniat mencari inovasi dari tangan-tangan karyawan autis.

"hehe.. engan berkonsentrasi pada kemampuan yang dimiliki setiap bakat, kami bisa mendefinisikan kembali cara kami mengelola talenta yang beragam," kata anggota dewan eksekutif SAP, Luisa Delgado seperti dilansir ABC News, Kamis (23/5/2013).

Delgado percaya bahwa inovasi hanya bisa dicapai dari kepala orang-orang yang berpikir secara berbeda. Sedangkan bagi Specialisterne yang notabene merupakan perusahaan yang lebih memilih orang dengan spektrum autisme, kemitraan dengan SAP merupakan langkah yang penting.

"Kami sangat gembira dengan kesempatan yang memungkinkan SAP mengakses kolam besar berisi bakat yang belum dimanfaatkan dan dapat membantu memperkuat posisi SAP sebagai pemimpin global dalam hal inovasi," kata pendiri Specialisterne, Thorkil Sonne yang memiliki anak dengan autisme.

Menurut Anka Wittenberg, kepala diversity and inclusion officer di SAP, mempekerjakan penyandang autisme bagi perusahaan adalah langkah win-win solution. Dari pengalamannya, ia melihat bahwa tenaga kerja yang beranekaragam akan meningkatkan inovasi di antara para karyawan.

"Orang autistik tidak mengerti sarkasme dan mereka selalu berkata jujur. Yah, semua orang suka itu. Ini benar-benar membantu meningkatkan iklim dan budaya dalam tim. Tingkat turnover turun, keterlibatan karyawan meningkat dan kita mendapat umpan balik yang sangat positif," kata Anka.

Rencananya, SAP akan mulai merekrut penyandang autis untuk dipekerjakan di Jerman dan memperluasnya ke Amerika Utara pada akhir tahun ini. Mereka berharap, sekitar 1 persen dari seluruh tenaga kerjanya akan ditempati oleh para penyandang autisme pada tahun 2020 nanti.

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention di AS, autisme dialami oleh 1 dari 50 anak. Anak penyandang autisme memang sudah banyak yang memperoleh layanan khusus, tapi pada saat dewasa, penyandang autisme sering merasa kesulitan dalam memperoleh dukungan yang dibutuhkan.

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo